Jumat, 10 Mei 2019

TATA CARA PPDB JABAR TAHUN 2019/2020


PPDB SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2019/2020


Lampiran Juknis PPDB   Nomor : 422.1/9121-set.disdik
Tanggal  : 29 April 2019

PPDB pada SMK terdiri dari jalur sebagai berikut:
1.   Jalur prestasi

a.  Jalur  prestasi  UN  SMP/MTs  atau  yang  sederajat  merupakan jalur  PPDB 
     menggunakan  seleksi  dengan  mempertimbangkan nilai yang diperoleh dari
     hasil   UN SMP/MTs atau sederajat yang dibuktikan dengan Sertifikat Hasil
      Ujian Nasional (SHUN);

b.  Jalur Prestasi non UN

Jalur  prestasi  non  UN  merupakan  jalur  PPDB  menggunakan seleksi  erdasarkan  nilai  yang  diberikan  kepada  calon  peserta didik  karena  memiliki  prestasi  di  bidang  akademik  dan/atau non  akademik  yang  diperolehnya  pada  jenjang  pendidikan SMP/MTs atau yang sederajat dengan ketentuan :
1)  Juara  1,  2,  3  tingkat  internasional  dan  nasional  dapat langsung diterima;
2)  Jika  jumlah  calon  peserta  didik  sebagaimana  dijelaskan pada  nomor  1)      
      melebihi  kuota  jalur  prestasi  non  UN,  calon peserta  didik  akan  diperingkat     
      berdasarkan  skor sebagaimana terlampir dalam petunjuk  teknis, hingga batas
      kuota;
3)  Nilai  kejuaraan  selain   pada  angka  1),  akan  diberikan penilaian sebagaimana
      terlampir.
c.  Kejuaraan  yang  dinilai  harus  memenuhi  kriteria  sebagai
berikut:
1)  kejuaraan  hanya  diperhitungkan  dari  salah  satu  prestasi tertinggi dari jenis/
     cabang kejuaraan yang diperoleh.
2)  kejuaraan  diperoleh  selama  menjadi  siswa  SMP/MTs  atau sederajat  yang 
     diutamakan  dilaksanakan  Kementerian Pendidikan  dan  Kebudayaan  atau 
     Kementerian  Agama secara berjenjang dan berkelanjutan, dengan ketentuan :
3)  Kejuaraan  tingkat  kabupaten/kota  diselenggarakan  oleh  instansi  di  tingkat   
     kabupaten/kota  yang  ditetapkan  sebagai  agenda pemerintah kabupaten/ kota,
     atau instansi lain yang  melibatkan  Lembaga  /instansi/  organisasi  resmi  yang
     relevan dengan jenis kejuaraan;
4)  Kejuaraan  tingkat  provinsi  diselenggarakan  oleh  instansi  di tingkat provinsi
     yang ditetapkan sebagai agenda pemerintah provinsi,  atau  instansi  lain  yang 
     melibatkan lembaga/instansi/organisasi  resmi  yang  relevan  dengan jenis
     kejuaraan;

5)  Kejuaraan  tingkat  nasional  diselenggarakan  oleh  yang ditetapkan  sebagai 
     agenda  nasional,  atau  instansi  lain  yang melibatkaN     
     Lembaga/instansi/organisasi  resmi  yang  relevan dengan jenis
     kejuaraan;  
6)  Kejuaraan  tingkat  internasional  yang  diakui  oleh  kementerian/lembaga 
     pemerintah  non  kementerian  yang  ditetapkan  sebagai  agenda  internasional, 
     atau  instansi  lain  yang  melibatkan  lembaga/instansi/organisasi  resmi  yang
     relevan dengan jenis kejuaraan;

d.  Kategori kejuaraan meliputi :
Perlombaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan  Kebudayaan  diantaranya  adalah  :  Olimpiade  Sains Nasional  [OSN],  Olimpiade  Olahraga  Siswa  Nasional  [O2SN],  Festival  dan  Lomba  Seni  Siswa  Nasional  [FLS2N],  Lomba  Cipta  Seni  Pelajar  Nasional  [LCSPN],  Kuis  Kihajar  [Kita  Harus Belajar],  Lomba  Motivasi  Belajar  Mandiri  [Lomojari],  Lomba KaryaJurnalistik  Siswa  Nasional  [LKJS],  Lomba  Cipta  Puisi,  Cipta  Lagu,  Melukis  dan  Membatik.  Perlombaan  yang diselenggarakan  diluar  Kementerian  Pendidikan  dan
Kebudayaan dapat berupa :
1)  Sains (ilmu pengetahuan);
2)  teknologi tepat guna;
3)  seni dan budaya;
4)  olahraga ;
5)  keteladanan;
6)  keagamaan;
7)  Bela Negara, Palang Merah Remaja, dan Kepramukaan.

e.  Sertifikat  penghargaan  kejuaraan,  dilegalisasi  dengan
ketentuan sebagai berikut :
1)  Kejuaraan  yang  merupakan  program  dari  Kementerian  Pendidikan  dan  Kebudayaan  tingkat  kabupaten/kota  pengesahan  oleh  Dinas  Pendidikan  Kabupaten/Kota  setempat, tingkat provinsi, nasional, dan/atau internasional
disahkan  oleh  Cabang  Dinas  setempat  dan/atau  Dinas  Pendidikan Provinsi;
2)  Kejuaraan dalam bidang olah raga, legalisasi dilakukan oleh  organisasi  cabang  olah  raga/KONI  tingkat  kabupaten/kota/provinsi sesuai tingkat kejuaraan;
3)  Kejuaraan  bidang  lainnya,  legalisasi  dilakukan  oleh  panitia penyelenggara atau lembaga yang relevan dan terlibat dalam kejuaraan tersebut.

f.  Satuan  pendidikan  diberi  kewenangan  untuk  memverifikasi piagam/sertifikat  sesuai  ketentuan  dan  dapat  melakukan  uji kompetensi  calon  peserta  didik  sesuai  kejuaraan  yang diperolehnya

g.  Prestasi  bidang  keagamaan  berupa  hafiz  Qur’an  memperoleh penghargaan  berdasarkan  jumlah  Juz  yang  dikuasai  calon peserta  didik.  Penyetaraan  penghargaan  prestasi  hafiz  Qur’an sebagai berikut :
1)  hafiz  11  -  30  Juz  setara  dengan  prestasi  juara  1  tingkat Nasional;
2)  hafiz  6  -  10  Juz  setara  dengan  prestasi  juara  tingkat provinsi;
3)  hafiz  2  -  5  Juz  setara  dengan  prestasi  juara   1  tingkat kabupaten;

4)  Prestasi  hafiz  Qur’an  atau  prestasi  dari  agama  lainnya dibuktikan  dengan  sertifikat  atau  surat  keterangan  dari kantor  kemenag   atau  lembaga  keagamaan  penyelenggara sesuai tempat domisili calon peserta didik.

2.  Jalur KETM dan ABK

a.  Jalur  KETM   merupakan  PPDB  jalur  zonasi   yang  ditujukan bagi  calon  peserta  didik  dari  keluarga  ekonomi  tidak  mampu yang  dibuktikan  dengan  kepemilikan  dokumen  program penanganan  keluarga  ekonomi  tidak  mampu  dari  pemerintah
pusat atau daerah seperti :
1)  Kartu Indonesia Pintar (KIP), atau
2)  Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), atau
3)  Kartu Pra Sejahtera ( KPS), atau
4)  Kartu Indonesia Sehat (KIS), atau
5)  Kartu  penanggulangan  kemiskinan  lainnya  sesuai  program pemerintah pusat atau daerah

b.  ABK  merupakan  Anak  Berkebutuhan  Khusus  yang  dibuktikan dengan  surat  hasil  diagnose  atau  hasil  penilaian  kekhususan dari ahli atau pokja pendidikan inklusi.
c.  Seleksi jalur KETM dan ABK dengan menghitung jarak domisili calon peserta didik dengan sekolah yang dituju.
d.  Dalam  hal  calon  peserta  didik  dari  KETM  tidak  memiliki  kartu program penanganan KETM, dapat melampirkan :
1)  surat keterangan dari kepala sekolah asal yang menyatakan ketidakmampuannya  berdasarkan  data  pada  jenjang SMP/MTs.atau yang sederajat;
2)  surat  pakta  integritas  dari  kepala  sekolah  asal  yang menyatakan kebenaran data KETM dari calon peserta didik.

3.  Jalur perpindahan tugas orang tua.
a.  Jalur  perpindahan  tugas  orang  tua  merupakan  jalur  yang disediakan  bagi  calon  peserta  didik  yang  mengikuti  tempat tugas orang tua dengan tahapan seleksi ;
1)  mempertimbangkan  jarak  domisili  calon  peserta  didik  pada wilayah  provinsi  atau  kabupaten/kota  yang  sama  dengan sekolah yang dituju;
2)  Jika  pada  batas  kuota  terdapat  nilai  yang  sama,  seleksi selanjutnya berdasarkan prestasi nilai UN; dan
3)  Jika  hasil  pemeringkatan  2)  masih  sama,  diperingkat berdasarkan usia calon peserta didik;
b.  Tempat tugas orang tua yang dimaksud pada poin a dibuktikan dengan  surat  penugasan  dari  instansi/  lembaga/kantor  atau perusahaan yang memberi tugas.






PERSYARATAN PPDB SMK
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Kelengkapan  administrasi  yang  harus  dipenuhi  oleh  calon  peserta
didik SMK yang mengikuti PPDB berupa:
a.  Foto  copy  yang  telah  dilegalisir  pejabat  berwenang  (diserahkan pada saat verifikasi berkas):
1)  Ijazah  SMP/sederajat  atau  surat  keterangan  yang berpenghargaan sama dengan ijazah SMP/ijazah Program Paket B/Ijazah  satuan  pendidikan  luar  negeri  yang  dinilai/dihargai sama/setingkat dengan SMP,
2) Sertifikat  Hasil  Ujian  Nasional  (SHUN).  Calon  peserta  didik dapat  melampirkan  surat  keterangan  dari  sekolah  asal,  jika SHUN belum diterbitkan/diterima calon peserta didik;
3) Piagam  prestasi  tertinggi  yang  dimiliki  dan  sesuai  kriteria  yang ditetapkan;

b.  Foto  copy,  serta  menunjukkan  aslinya  (pada  saat  verifikasi berkas):
1)  Akta  kelahiran  dengan  batas  usia  paling  tinggi  21  (dua  puluh satu)  tahun  pada  awal  Tahun  Pelajaran  baru  2019/2020,  dan belum menikah;
2)  Kartu  Keluarga  atau  Surat  Keterangan  domisili  dari  RT/RW diketahui  kelurahan,  yang  menerangkan  bahwa  peserta  didik yang  bersangkutan  telah  berdomisili  paling  singkat  6  (enam) bulan sebelum pelaksanaan PPDB;
3)  Kartu  keikutsertaan  dalam  program  penanganan  kemiskinan dari  Pemerintah  atau  Pemerintah  Daerah  (KIP,  PKH,  KIS  dan bukti lain yang dikeluarkan oleh Satuan pendidikan Asal);
4)  Surat  penugasan  dari  instansi,  lembaga,  kantor,  atau perusahaan  yang  memberi  tugas  untuk  jalur  perpindahan tugas orang tua/wali;
5)  Surat  keterangan  sehat  dari  dokter,  yang  menerangkan  hasil pemeriksaan  kesehatan  sesuai  dengan  bidang  keahlian  yang dipilih calon peserta didik;
6)  Satuan pendidikan dapat menetapkan syarat kesehatan khusus untuk  kompetensi  keahlian  yang  memerlukan  persyaratan khusus.


TATA CARA PENDAFTARAN SMK
1.  Calon  peserta  didik  datang  ke  satuan  pendidikan  pilihan  pertama melakukan pendaftaran;
2.  Pendaftaran  secara  daring   dengan  bantuan  operator  satuan pendidikan  dengan  cara  mengunjungi  laman  PPDB  Provinsi  Jawa Barat di http://ppdb.disdik.jabarprov.go.id.
3.  Calon  peserta  didik   SMK  melakukan  verifikasi  kesehatan,  test bakat dan minat disesuaikan dengan bidang/program/kompetensi keahlian  pada  satuan  pendidikan  kejuruan  yang  dipilih  calon peserta didik;
4.  Calon  peserta  didik  SMK  wajib  melakukan  konsultasi  berkenaan dengan  kompetensi  keahlian  yang  akan  dipilihnya  di  satuan pendidikan pilihan ke satu;
5.  Calon  peserta  didik  SMK  untuk  jalur  prestasi  nilai  UN  dapat memilih  3  (tiga)   kompetensi  keahlian  (pilihan  ke-1,  ke-2,  ke-3) dalam  satu  SMK,  atau  2  (dua)  SMK,  namun  untuk  jalur  lainnya hanya diperkenankan ketiga pilihan tersebut dalam 1 (satu) SMK;
6.  Calon  peserta  didik  dapat  melihat  dan  mencetak  bukti pendaftaran;

7.  Mengubah  pilihan  peminatan/kompetensi  keahlian  pada  satuan pendidikan  yang  sama  cukup  dengan  mengganti  data  pilihan peminatan/kompetensi keahlian sebelumnya.


SELEKSI PPDB SMK
Tidak berlaku ketentuan zonasi;

1.  Seleksi Jalur Prestasi UN
Kuota  CPD  jalur   Prestasi  UN  sebanyak  70%.  Proses  seleksi  pada jalur UN dilakukan melalui tahapan:
a.  Verifikasi persyaratan umum dan dokumen ;
b.  Uji  kompetensi  dan  atau  tes  minat  dan  bakat  sesuai program/kompetensi 
     keahlian  yang  dipilih  bagi  sekolah  yang menerapkan test bakat minat ;
c.  Calon  Peserta  Didik  yang  dinyatakan  lolos  test  bakat  minat dapat  mengikuti   
     proses  seleksi  selanjutnya,  sedangkan  bagi  yang  tidak  lolos  dapat  mengubah 
     pilihan  kompetensi  keahlian  lain yang tidak mempersyaratkan test minat bakat
     atau ke SMK lainnya;
d.  Pemeringkatan nilai UN hingga batas kuota;
e.  Calon  Peserta  Didik  dinyatakan  lolos  seleksi  jika  hasil  pemeringkatan  pada 
     batas  kuota  dan  lolos  uji  kompetensi  dan  atau tes minat dan bakat;
f.  CPD  tidak  lolos  karena  melebihi  daya  tampung,  akan  dilimpahkan untuk seleksi
     tahap berikutnya di pilihan ke 2 dan ke 3 untuk diperingkat di program
     keahlian/SMK pilihan ke 2;
g.  Jika di pilhan ke 2 tidak lolos karena melebihi daya tampung,  elanjutnya
     dilimpahkan ke pilihan 3 hingga batas kuota;
h.  Dalam  hal  hasil  UN  dan  hasil  seleksi  sebagaimana  dimaksud  pada  nomor  4)    
     sama  pada  batas  kuota  ,  seleksi  memprioritaskan  calon  peserta  didik  dengan 
      menghitung  jarak terdekat domisili calon peserta didik dengan sekolah;
i.  Dalam hal hasil seleksi sebagaimana dimaksud pada nomor 4)  dan masih belum memenuhi daya tampung, maka kekurangan  daya tampung akan di isi dengan urutan jalur prestasi Non UN  
, jalur KETM dan Jalur Perpindahan orang tua.

2.  Seleksi prestasi non UN
Kuota  CPD  jalur   Prestasi  Non  UN  sebanyak  5  %.  Proses  seleksi  pada jalur Prestasi Non UN dilakukan melalui tahapan :
a.  Verifikasi persyaratan umum dan dokumen ;
b.  Uji  kompetensi  dan  atau  tes  minat  dan  bakat  sesuai
program/kompetensi  keakhlian  yang  dipilih  bagi  sekolah  yang menerapkan test bakat minat ;
c.  Calon  Peserta  Didik  yang  dinyatakan  lolos  test  bakat  minat dapat  mengikuti  proses  seleksi  selanjutnya,  sedangkan  bagi yang  tidak  lolos  dapat  mengubah  pilihan  Kompetensi  Keahlian lain yang tidak mempersyaratkan test minat bakat atau ke SMK lainnya;
d.  Pemeringkatan  didasarkan  pada  gabungan  nilai  prestasi kejuaraan,  hasil  uji  kompetensi  prestasi  dengan  pembobotan yang ditetapkan satuan Pendidikan;
e.  Pemeringkatan dari data prestasi CPD hingga batas kuota;
f.  Calon  Peserta  Didik  dinyatakan  lolos  seleksi  jika  hasil pemeringkatan  pada  batas  kuota  dan  lolos  uji  kompetensi  dan atau tes minat dan bakat;
g.  CPD  tidak  lolos  karena  melebihi  daya  tampung,  akan dilimpahkan  melalui  seleksi  dalam  tahap  berikutnya  di  pilihan ke  2  dan  ke  3  untuk  diperingkat  ke  program  keahlian/SMK pilihan ke 2;
h.  Dalam hal hasil seleksi sebagaimana dimaksud pada nomor 4) sama  dalam  batas  kuota  ,  seleksi  memprioritaskan  calon peserta  didik  dengan  menghitung  jarak  terdekat  domisili  calon peserta didik dengan sekolah;
i.  Dalam hal hasil seleksi sebagaimana dimaksud pada nomor 4) dan masih belum memenuhi daya tampung, maka kekurangan daya  tampung  akan  di  isi  dengan  urutan  jalur  prestasi  UN  , jalur KETM dan Jalur Perpindahan orang tua;

3.  Seleksi Jalur KETM
Kuota CPD jalur KETM sebanyak 20%. Proses seleksi pada jalur KETM dilakukan melalui tahapan :
a.  Verifikasi persyaratan umum dan dokumen ;
b.  Uji  kompetensi  dan  atau  tes  minat  dan  bakat  sesuai rogram/kompetensi  keakhlian  yang  dipilih  bagi  sekolah  yang menerapkan test bakat minat ;
c.  Calon  Peserta  Didik  yang  dinyatakan  lolos  test  bakat  minat dapat  mengikuti  proses  seleksi  selanjutnya,  sedangkan  bagi yang  tidak  lolos  dapat  mengubah  pilihan  Kompetensi  Keahlian lain yang tidak mempersyaratkan test minat bakat atau ke SMK lainnya;
d.  Pemeringkatan  dilakukan  berdasarkan  jarak  domisili  siswa dengan sekolah hingga batas kuota;
e.  Calon  Peserta  Didik  dinyatakan  lolos  seleksi  jika  hasil pemeringkatan  pada  batas  kuota  dan  lolos  uji  kompetensi  dan atau tes minat dan bakat;
f.  CPD  tidak  lolos  karena  melebihi  daya  tampung,  akan dilimpahkan  melalui  seleksi  dalam  tahap  berikutnya  di  pilihan ke  2  dan  ke  3  untuk  diperingkat  ke  program  keahlian/SMK pilihan ke 2;
g.  Dalam hal hasil seleksi sebagaimana dimaksud pada nomor 4) sama  dalam  batas  kuota  ,  seleksi  memprioritaskan  calon peserta didik dengan usia yang paling tinggi;
h.  Dalam hal hasil seleksi sebagaimana dimaksud pada nomor 4) dan masih belum memenuhi daya tampung, maka kekurangan daya  tampung  akan  di  isi  dengan  urutan  jalur  prestasi  UN  , Jalur Prestasi Non UN dan Jalur Perpindahan orang tua.

4.  Seleksi jalur perpindahan
Kuota  CPD  jalur   perpindahan   sebanyak  5%.  Proses  seleksi  pada jalur perpindahan dilakukan melalui tahapan :
a.  Verifikasi persyaratan umum dan dokumen ;
b.  Uji  kompetensi  dan  atau  tes  minat  dan  bakat  sesuai program/kompetensi  keahlian  yang  dipilih  bagi  sekolah  yang menerapkan test bakat minat;
c.  Calon  Peserta  Didik  yang  dinyatakan  lolos  test  bakat  minat dapat  mengikuti 
     proses  seleksi  selanjutnya,  sedangkan  bagi yang  tidak  lolos  dapat  mengubah 
     pilihan  kompetensi  keahlian lain yang tidak mempersyaratkan test minat bakat
     atau ke SMK lainnya.
d.  Pemeringkatan  dilakukan  berdasarkan  jarak  domisili  siswa dengan sekolah
     hingga batas kuota ;
e.  Calon  Peserta  Didik  dinyatakan  lolos  seleksi  jika  hasil  pemeringkatan  pada 
    batas  kuota  dan  lolos  uji  kompetensi  dan atau tes minat dan bakat;
f.  CPD  tidak  lolos  karena  melebihi  daya  tampung,  akan dilimpahkan, 
    diikutsertakan  dalam  seleksi  tahap  berikutnya  di pilihan  ke  2  dan  ke  3  untuk 
    diperingkat  ke  program keahlian/SMK pilihan ke 2;
g.  Dalam hal hasil seleksi sebagaimana dimaksud pada nomor 4) sama  dalam  batas 
     kuota  ,  seleksi  memprioritaskan  calon peserta didik secara berurutan dengan
     menggunakan nilai UN , usia yang paling tinggi;
h.  Dalam hal hasil seleksi sebagaimana dimaksud pada nomor 4)     dan masih belum
     memenuhi daya tampung, maka kekurangan daya  tampung  akan  di  isi  dengan 
     urutan  jalur  KETM,  Jalur prestasi UN , dan Jalur Prestasi Non UN .
i.  Apabila  jumlah  pendaftar  melebihi  daya  tampung,  akan diseleksi berdasarkan
    urutan prioritas:
1)  calon  peserta  didik  yang  berdomisili  pada  wilayah  provinsi atau  abupaten/kota 
     yang  sama  dengan  SMK  yang bersangkutan;
2)  calon peserta didik yang mendaftar lebih awal;
3)  Usia yang paling tinggi calon peserta didik;


5.  Seleksi pada Kelas Industri
a.  SMK  yang  mempunyai  kelas  Industri  dapat  melaksanakan  test seleksi  ersendiri 
    dengan  ketentuan  dan  persyaratan  yang disesuaikan dengan keperluan DU/DI;
b.  SMK  yang  melaksanakan  test  PPDB  kelas  industri  harus
    melaporkan  kepada  Dinas  Pendidikan  Jawa  Barat  melalui Cabang  Dinas 
    Pendidikan  Wilayah  masing-masing  meliputi  : daya  tampung  (  jumlah  siswa 
    dan  rombongan  belajar  ),  waktu seleksi  dan  teknis  pelaksanaan  serta  bukti 
    kerjasama  dengan DU/DI untuk kelas Industri;
c.  Jadwal  pendaftaran  dan  seleksi  kelas  industri  dilakukan   bersamaan
     pelaksanaan PPDB online .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JADWAL PPDB JAWA BARAT 2020/2021